Senin, 11 Maret 2013

Tugas Jawaban dari Blog Kelompok 2


Tujuan Pendidikan dan Pengajaran sebagai Dasar Motivasi 

TUP/TIU dan TKP/TIK. Rumusan tersebut dalam konteks pendidikan saat ini adalah yang berupa silabus dan RPP. TUP/TIU dimaksudkan adalah SK-KD yang terdapat pada Silabus dan RPP. TKP/TIK adalah indikator.
Contoh:
SK:      Menulis
            4. Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi

KD:     4.1 Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar

Indikator:
·           Siswa mampu menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar
·           Siswa mampu mendeskripsikan buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar

Maksud dari tujuan dan hasil akhir sebagai dasar filosofis merupakan tujuan itu sendiri yang ditetapkan sebagai peraturan atau undang-undang pendidikan. Tujuan dan sistem pendidikan nasional Indonesia secara umum, yakni Pendidikan Nasional Pancasila. Misalnya lembaga pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah. Maksudnya untuk memberikan gambaran secara umum tentang kualitas manusia yang dicita-citakan, sebagai hasil pengalaman edukatifnya pada lembaga tersebut.
Tujuan Intermedier sebagai motivasi operasional merupakan tujuan dari sebuah pedoman. Pedoman atau tujuan untuk mencapai terbentuknya manusia-manusia yang mampu menemukan jati dirinya. Pedoman itu berupa kurikulum yang kemudian dibuat berbagai pedoman khusus. Contoh: Silabus dan RPP.

Gambaran mengenai suatu peristiwa yang terikat pada tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar, seperti membuat Silabus dan RPP merupakan perencanaan pembelajaran yang hendak dicapai perlu tujuan secara terikat.

Tujuan akhir yang bersifat politis merupakan tujuan yang berhubungan dengan Lembaga Pendidikan tentang pembuatan Undang-Undang Pendidikan Nasional.

Ketika anak didik tidak bisa memahami sama sekali disaat guru mengajar, guru dapat  menanyakan kepada siswa tersebut apakah cara guru memberi materi sudah dapat sepenuhnya diterima oleh siswa. Guru juga perlu mengetahui hasil belajar siswa dengan memberikan sedikit evaluasi agar guru dapat mengetahui hasil belajarnya. Jika guru dalam melakukan evaluasi siswa mendapat nilai yang kurang maksimal, guru harus instrospeksi diri dari cara mengajar yang kurang efektif atau kurangnya komunikasi terhadap siswa. Guru juga harus mengetahui model pembelajaran apa yang disenangi murid, sehingga mereka bisa menerima pembelajaran dari guru dengan baik dan satu hal lagi guru harus bisa mengolah suasana di kelas agar tidak membosankan dan bisa membuat murid menjadi senang. Jika hal tersebut sudah dilakukan seorang guru, namun masih ada masalah pribadi terhadap anak didik, guru juga bisa memberi sedikit pendekatan terhadap anak didik tersebut serta meminta murid untuk konsultasi mengapa tidak bisa menerima pelajaran dengan baik dari situ mungkin guru akan bisa  mengerti mengapa murid susah untuk memahami pelajaran yang guru berikan.
Apabila seorang guru sudah memberikan pengajaran atau pengarahan yang baik kepada anak didiknya namun ada beberapa anak didiknya yang tidak memahami dan selalu membuat keonaran, hal yang pertama guru lakukan adalah tegas terhadap siswa yang nakal, jangan sampai seorang guru tidak dihargai sama sekali oleh murid tersebut. Dalam proses pembelajaran ada sebagian siswa yang belum paham dengan pembelajaran yang diberikan seorang guru, mungkin yang harus dilakukan seorang guru adalah kembali kepada si gurunya tersebut apakah sudah maksimal dalam proses belajar mengajar, serta model pengajaran yang diberikan apakah sudah sesuai dengan tingkat kemampuan siswanya. Jika hal tesebut yang membuat sebagian siswa tidak mampu menerima pengajaran dengan baik, seorang guru harus merubah gaya dia belajar agar siswanya bias menerima penganjan dengan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar